Kamis, 18 Juli 2019

Aktivitas Kehidupan Jangan Dimaknai Sebagai Beban

    Pada dasarnya hidup adalah anugerah, tidak layak jika aktivitas kehidupan kita jadikan beban, padahal setelah ada sabtu dan minggu pun akan datang senin, begitu terus berjalan. Dengan ritme yg terkadang itu2 lagi.
    Seringkali tanpa sadar, ciri org yg menjalani hidup sbg beban terdengar dr kalimat "aduh besok masih selasa ya", " Yes besok hari terakhir kerja jumat" Bukankan semuanya itu akn terus berputar & berjalan?
    Oleh karenanya banyak org dlm pengamatanku terlihat dia lambat dan sulit utk sukses krn memaknai hidup merupakan sebuah beban, tercermin dari pikirannya yg selalu berpikir terlalu kompleks hal yg akan dilalui, misalnya ingin pergi ke suatu tempat, dia berpikir "haduh ntar pasti kereta penuh, ntar capek pasti, panas, dll" Kalau kata slogannya tokopedia MULAI AJA DULU, sy sepakat.
    Dan beberapa pengamatan sy, terbukti bahwa seseorang yg memiliki sifat mental dasar sebagai PENGELUH, pasti dia jg seringkali memandang hidup sbg beban, dan pada akhirnya dia akn terlihat lemah karena "PELEMAHAN" Yg dia sendiri lakukan ke dirinya atas pemikiran2 yg sering memandang sebuah aktivitas kehidupan adalah beban.
    Oleh karenanya org yg seperti ini akn terus saja kita lihat dengan segudang masalah dlm dirinya, ada saja yg jd masalah, bukan karena dia lemah tp krn hidupnya tidak LEPAS dari pemikiran yg memandang BEBAN itu td dalam menjalani hidup, tidak 100% menikmati dan pasti berujung pada keluhan terus menerus.
    Karena sejatinya hal tsb timbul krn sugesti yg dia sendiri lakukan. Hidup itu tentang bagaimana kita memandang dan memaknai hidup. Berjalan dan terus berputar, kalau memaknai aktivitas hidup sbg beban, ada tugas pengennya cepet2 terus, contohnya ketika ngerjain skripsi pikirannya pingin cepet2 lulus biar ga ada beban tugas skripsi, bukankah setelah lulus akan ada tugas2 lain yg akn terus kau anggap sbg beban dan kau ingin segera CEPAT SELESAI? Sadarkah jika pemikiran seperti itu sejatinya km samadengan ingin cepat2 mati!
Coba sekali lagi, Nikmati hidupmu!

#kontemplasi